JOKOWI CAPRES TERKUAT APALAGI MENGUSUNG JK

INDONESIA2014 -Jokowi bukan saja calon presiden pilihan pendukung PDIP, tapi juga mayoritas pendukung partai-partai lain.

Ini merupakan salah satu temuan penelitianexit poll yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Hari-H pemilu legislatif, 9 April 2014.

Ini menjadi penting mengingat saat ini ada upaya serius untuk memperlemah legitimasi Jokowi sebagai calon presiden. Salah satunya dengan meniupkan gambaran bahwa sebenarnya Jokowi tidak sehebat seperti yang diduga. Buktinya, kata analisis jalanan ini, Jokowi tidak sukses mendongkrak perolehan suara PDIP agar bisa tiba pada angka 27% seperti yang ditargetkan. Dengan kata lain, ‘efek Jokowi’ sebenarnya ‘nggak ngefek’.

Analisis semacam itu bisa jadi benar. Tapi apapun argumennya, ini semua tak ada hubungannya dengan peluang Jokowi sebagai capres. Dengan kata lain, PDIP bisa saja tak berkibar megah (seperti yang diperkirakan), namun Jokowi tetap kandidat Presiden yang paling kuat.

Hasil exit poll SMRC di hari Pemilu menunjukkan hasil meyakinkan tentang kekuatan Jokowi. Dengan menggunakan 2.000 responden di 2.000 TPS berbeda di seluruh Indonesia, penelitian itu menunjukkan Jokowi adalah calon Presiden yang didambakan secara merata oleh mayoritas pendukung hampir semua partai.

Dalam exit poll ini, dua ribu responden ditanya sesudah selesai mencoblos di TPS. Mereka ditanya, siapa yang mereka dukung menjadi Presiden? Mereka juga ditanya, partai mana yang mereka pilih dalam pemilu legislatif kali ini?

Hasilnya: suara pemilih Jokowi jauh melampaui pemilih calon-calon lain. Lebih dari itu, yang mendukung Jokowi bukan cuma pemilih PDIP tapi juga mayoritas pemilih partai-partai lain.

Konsisten dengan berbagai survei sebelumnya, persentase responden yang menyatakan akan memilih Jokowi mencapai 41%, di atas Prabowo Subianto (26,7 %) dan Abu Rizal Bakrie (13,1%).

Di PDIP, dukungan terhadap Jokowi memang sangat menonjol. Lebih dari 76 persen pemilih PDIP menyatakan mendukung Jokowi sebagai capres. Namun di partai-partai lain, persentase yang memilih Jokowi pun tinggi, yakni (berdasarkan persentase terbesar): PBB (47% pemilih mendukung Jokowi), Hanura (45%), Demokrat (43%), Nasdem (43%), PKS (42%), PPP (41%), PAN (40), PKB (37%), Golkar (27%), Gerindra (22%), dan PKPI (22%).

Terlihat dari data itu, hanya ada tiga partai yang persentase pendukung Jokowi-nya di bawah 30%: Golkar, Gerindra dan PKPI. Itu tentu bisa dipahami mengingat Golkar dan Gerindra sudah punya tokoh yang sangat berpeluang akan maju di pertarungan Capres.

Di partai-partai lain, dukungan terhadap Jokowi berkisar di antara 37%-47% persen. Ini terjadi bahkan di partai-partai yang sudah juga menyebut nama capresnya, seperti: Hanura, Nasdem, PBB dan PAN; serta partai-partai yang masih menjalani proses seleksi dan konvensi, seperti Demokrat, PKS dan PKB.

Temuan ini juga penting untuk menunjukkan bahwa mayoritas para pendukung partai-partai yang dikenal sebagai kubu partai Islam juga mendukung Jokowi. Ini berlaku baik pada partai-partai yang berwarna lebih sekuler seperti PAN dan PKB, atau yang berusaha nampak moderat seperti PKS, dan juga yang jelas-jelas pro-syariah seperti PBB.

Halnya Prabowo Subianto, dia memang sangat kuat di Gerindra. Hampir 69 persen pemilih Gerindra mendukungnya. Namun di partai-partai lain, dukungan terhadapnya jauh lebih rendah dibandingkan dukungan bagi Jokowi. Apalagi Aburizal Bakrie, yang di Golkar sendiri, pendukungnya hanya mencapai 35,6%.

Jadi, siapapun yang masih meragukan dukungan terhadap Jokowi, nampaknya masih harus menggigit jari keras-keras. Saat ini Jokowi adalah capres terkuat. Masih sangat kuat. (AA)



http://www.indonesia-2014.com/read/2014/04/12/jokowi-didukung-mayoritas-pemilih-semua-partai#.U4HxENJ_vZ9